Rabu, 26 Mei 2010

Sejarah Rumah Makan Gending Jawa

sejarah berdirinya, Rumah Makan Gending Jawa dimulai dengan suatu ketidaksengajaan yang diawali dari usaha kecil-kecilan. Adalah ide dari Anggra Kumarga, yang akrab dengan panggilan Anggra, untuk memulai usaha kecil di rumahnya.

Saat itu, omzet dari usaha kecil ini tidaklah banyak. Mungkin berkisar Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu per hari. Oleh karena itu,Anggra harus memutar otak dan mencurahkan semua idenya untuk mengembangkan usahanya ini. Pada tahun 1996, dengan segenap semangat bekerja dan entrepreneurship-nya, dia menyewa satu ruko dan membuka sebuah rumah makan yang kemudian dinamai dengan Rumah Makan Gending Jawa. “Dalam membangun rumah makan ini, saya memulainya dari awal, dengan modal keberanian,” tutur Anggra.

Awalnya Rumah Makan Solo ini dikelola dengan manajemen yang masih sangat sederhana. Sejalan dengan waktu, rumah makan ini semakin lama semakin didatangi oleh banyak pengunjung. Sampai kemudian Anggra ingin mengembangkan bisnis ini dengan lebih serius.

Rumah makan yang sudah bisa meraup omzet Rp 10 juta sampai Rp 12 juta per hari ini mempunyai positioning sebagai rumah makan untuk makanan tradisional Jawa. Anggra mempunyai keinginan untuk mempopulerkan makanan tradisional Jawa, terutama yang berasal dari Solo. Rumah Makan Gending Jawa juga memposisikan diri sebagai bukan makanan murah dan bukan makanan yang mahal. Dengan harga rata-rata Rp 20 ribu-an ke atas, strategi ini cukup berhasil karena bisa menjembatani dua segmen pasar, yaitu kelas menengah dan kelas atas.
sehingga sekarang usaha kami pun menjadi berkembang.